DPRD Kabupaten Pati news - Tindaklanjuti pernyataan sikap dari Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Pati, Pimpinan DPRD Kabupaten Pati akan sampaikan aspirasi rakyat tersebut ke Pemerintah Pusat.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Pati Ali Badrudin bersama para wakilnya dalam audiensi lanjutan bersama PMII Kabupaten Pati yang bertempat di ruang gabungan, Kamis (8/9) pagi tadi.
Dalam audensi yang berlangsung sebelumnya, Mahasiswa itu menolak adanya kenaikan BBM Bersubsidi. Ketua PMII Kabupaten Pati Agus Ulin Nuha juga mengatakan, pihaknya akan terus membawa aspirasi masyarakat soal keluhan terkait kenaikan BBM Bersubsidi tersebut. Yang pada intinya masyarakat menolak terhadap kenaikan harga BBM Bersubsidi.
"Kami menolak dengan tegas. Soal adanya kenaikan BBM Bersubsidi ini. Selain itu, kami juga meminta kejelasan soal penyaluran bantuan sosial paska kenaikan BBM itu," Ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Ali Badrudin mengaku sepakat dengan argumentasi yang telah disampaikan oleh para mahasiswa ini. Pihaknya juga akan menyampaikan aspirasi dari masyarakat ini ke Pemerintah Pusat. Karena ini merupakan ranah dari Pusat. "Selain itu, tadi juga disampaikan oleh temen-temen PMII agar di lakukan pengawasan penyelewengan - penyelewengan dengan BBM yang ada di SPBU. Dan dari pihak kepolisian juga siap untuk memberantas sampai tuntas adanya penyelewengan BBM tersebut," tuturnya.
Kemudian soal alokasi transfer dari pusat untuk batuan sosial (Bansos), kami akan melakukan rapat kembali. Pihaknya akan membahasnya karena aturan tersebut harus sesuai PMK 134 tahun 2022. "Soal alokasi dua persen dari dana transfer pusat akan kami bahas kembali. Kami akan rapatkan dengan TAPD. Soalnya itu harus sesuai dengan PMK 134 tahun 2022," Jelasnya.
Ketua DPRD Ali Badrudin juga menambahkan, terkait pengawasan bansos BBM ini, pihaknya akan memanggil dinas terkait. Hal ini untuk melakukan evaluasi dari beberapa data yang belum sesuai. "Kami akan panggil dinas terkait supaya Bansos tepat sasaran. Data penerima bantuan harus dievaluasi untuk diperbaiki. Biar penerima tidak dobel," paparnya.
Selain itu, dirinya juga mengapresiasi cara dari mahasiswa tersebut dalam menyampaikan aspirasinya. Menurutnya dengan cara (audiensi) ini tampak lebih elegan. Tidak berdemo seperti yang lain. "Kami sangat mengapresiasi cara yang dilakukan oleh teman - teman mahasiswa ini, Karena cara ini lebih mengedepankan cara diskusi, tidak ada orasi, berdiskusi dengan Pimpinan DPRD maupun pihak Kepolisian. Jadi tidak pada demo," pungkasnya.