DPRD Kabupaten Pati news - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen yang juga merupakan putra KH Maimoen Zubair hadiri acara bedah buku Tatsunami, Teodisi, Trauma Perspektif KH Maimoen Zubair literasi penanganan bencana melalui perspektif ke Indonesiaan yang bertempat di ruang rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pati, selasa (29/3) sore ini.
Buku ini sendiri dibuat atas dasar pemikiran dari KH Maimoen Zubair yang tertuang dalam Kitab Tatsunami yang dibuat sebagi acuan dalam pembuatan buku ini. Acara bedah buku ini juga dihadiri oleh jajaran forkopimda, penulis buku, peneliti buku serta para tamu undangan yang hadir.
Dalam kesempatannya tersebut Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen juga menyampaikan apresiasinya terhadap tiga wanita yang menulis buku ini. Menurutnya, buku ini bisa menjadi acuan penanganan pasca bencana dalam perspektif ke-Indonesiaan. Selain itu, di Indonesia hampir setiap tahun dilanda musibah. Di antaranya bencana tanah longsor, banjir, gunung meletus, kebakaran hutan dan yang paling besar adalah tsunami di Aceh.
Lanjutnya, karya tersebut merupakan penjelasan terhadap kebencanaan yang terjadi di suatu lokasi daerah, yang bukan hanya dirasakan oleh orang-orang di sekitanya. Dirinya juga menyebut jika tsunami di Aceh pada tahun 2004 silam membawa duka mendalam bagi umat manusia dari negara-negara lain. "Orang yang terkena musibah itu responnya berbeda-berbeda. Ada yang menyalahkan orang lain padahal seharusnya (bencana) sebagai intropeksi diri. Ketika menghadapi musibah jangan menjustis seseorang. Kita boleh membenci perbuatan salah orang tetepi jangan menghakimi orang lain," Ujarnya.
Menurutnya, Ayahnya mengajarkan cara saat menghadapi bencana, baik bencana alam, non alam maupun bencana sosial.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Pati yang diwakili oleh Ketua Fraksi PPP Suwito juga menyampaikan bahwa buku ini sebagai penguat kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Jawa Tengah. Teodisi, trauma perspektif KH Maemoen Zubair ini mengajarkan banyak hal, yang diantaranya mengajarkan tentang kekuatan rasionalitas atau antara akal dan hati dalam laku Amali dan Falsafi. "Terutama dalam saat-saat kesulitan pandemi. Serta menjauhkan sifat keserekahan, kesombongan, keputusasaan, merasa paling benar dan sifat buruk lainnya," Ucapnya.
Dirinya juga mengucapkan selamat dan terimakasih kepada para peneliti dan penyusun yang telah mempersembahkan buku berharga ini. "Semoga buku ini membawa pencerahan kepada kita semua dan semoga kita semua dapat meneladani beliau KH Maimoen Zubair," Pungkasnya.